Selamatpagiindonesia's Weblog

Teruslah menjadi orang baik. Jika beruntung kau akan menemukan orang baik, atau jika tidak maka kau akan ditemukan oleh orang yang baik pula.


Tinggalkan komentar

Cerita Kemarau

pada angin di musim yang begitu gersang.
akasia dan tabebuya begitu asik menabur kembangnya.
sepintas,
harum dan lembut.
cantik,
tak terhiraukan.
aah, sayangku,
pada perjalanan yang tak bisa aku tebak dimana dan kemana akan menemu,
maka menjadi sederhana mungkin sudah cukup.
seperti mereka.
kita sudah bertanya,
bukan?
mari kembali berjalan.
berjalan,saja.
“..apa kalian sama denganku?
sedang berharap kepada langit melahirkan hujan?..”
kita cukupkan kepada doa ya,semoga saja dia mendengar..
: kemarau.
kemarau?

ini hanya kemarau.sayang..


Tinggalkan komentar

Sudahkah?

Sayang,

Sudahkah kau menyiapkan kue dengan lilin jumlah tahunku di atasnya?

Sudahkah kau menyiapkan kado yang bakal membuat mulutku menganga sebagaimana tahun-tahun sebelumnya?

Sudahkah kau memilih pakaian teranggun malam ini agar semua iri kepadaku memiliki dirimu?

Sudahkah…

Sayang,

Sudahkah kau menulis puisi terpanjang tahun ini dank au bacakan tepat di malam pergantian usiaku?

Sudahkah kau menulis satu per satu doa yang akan kau bacakan ketika hendak mencium kening dan kedua belah pipiku?

Sudahkah kau siapkan kertas kosong lalu memintaku untuk menandai hari ini dengan satu kalimat dan nanti akan kau simpan dalam laci dan hanya kau yang tahu tempatnya?

Sudahkah,

Sayang,

Sudahkah kau bangunkan aku dari mimpiku dan kau akan berucap “hanya mimpi buruk mas!”

Indonesia, 12 Juni 2010


Tinggalkan komentar

TELAH BERTASBIH SEMESTA, DAN KEMANA MANUSIA?

Dan sungguh manusia teramat celaka

Memuji terlupa, mengingat tak setia

Sementara semesta

Tak berfikir dan tak miliki nurani begitu menghamba

Takut menjadi raja

Malu menjadi marwah

Khawatir akan murka Sang Ia

 

Gemunung akan pecah berkepingan

Bila Furqon suci diserahkan pada mereka

Sementara manusia yang diberi tuntunan

Teramat setia pada kepala pemikiran membuta

Menuhankan ide dan kehendak sendiri

Padahal Ia teramat tahu segala

Seluruh alam jagat raya

Yang tampak dan tak ia tampakkan pada mata

 

Dia teramat Agung untuk manusia lupa

Dia teramat suci untuk manusia dustakan

Dia teramat damai untuk manusia pertengkarkan

Dia teramat bijaksana untuk manusia menjumawa

Dan Ia alangkah besarnya untuk kalian sandingkan dengan tuhan-tuhan kecil tak kuasa

 

Dialah pemilik nama-nama

Keindahan bersanding untuk-Nya

Dan bertasbihlah sgala yang ada pada-Nya

Bahkan kalaupun manusia tak lagi memuji-Nya

Semua semesta dan penghuni langit tak sedetikpun lupakan sebut asma-Nya

 

Huwallahul kholiqul baari ul musawwiru lahul asmaaul husna, yusabbihu lahu ma fissamawati wal ardh, wahuwal ‘azizul hakiiim..

 

Manna, 2013


Tinggalkan komentar

Episode Sunyi

Biarlah yang dibawa angin pergi untuk selamanya
Bukan untuk ditangisi berhari-hari
Bukan untuk terus dibela mati-mati
Tapi yang masih tersisa bergerak dengan cepat untuk menggantikan
Yang masih ada harus terlahir merebut posisi

Yang mati biarlah mati
Pekerjaanya sudah usai
Tapi tidak ajarannya
Tapi tidak semangatnya
Tapi tidak perjuangannya

Dalam episode-episode sunyi ini
Tidak boleh ada lagi pengecut yang menyatakan tidak mampu
Demokrasi, HAM, pluralitas, harus ada yang bisa
Memperjuangkannya

Kesadaran adalah titik temu antara pemahaman dan kebodohan bahwa yang dilakukan lebih banyak kesia-siaan
Maka, diskusi yang mana lagi yang harus digelar untuk menancapkan itu pada nurani?

Indonesia, 2011


Tinggalkan komentar

Dosa Semalam

Masih hujan.

Di luar dingin sekali.

Sudah subuh.

Tapi dunia masih begitu gelap.

Sesekali nampak cahaya di jalanan.

Dari manusia yang mengejar asa untuk sesuap nasi hari ini.

Selimut ini tak hendak terlepas dari tubuhku.

Hangat dan begitu menyenyakkan.

Setelah percumbuan yang dimenangkan setan tadi malam.

Aku hanya bisa mendengkur di sisa pagi.

Menanti matahari terbit lagi.

Dengan harapan, hari ini aku bisa lebih baik lagi.

Lebih mulia lagi.

Ah, manusia!

Setelah harta dan kemuliaan, apa lagi yang kay cari di sisa perjalanan singkat ini?

Bengkulu, 2011


Tinggalkan komentar

Nanti

Nanti, dan semua akan indah pada akhirnya

Bukan..bukan..

Tapi, akan indah pada masanya

Jangan dipaksa didahulukan, pun tak ingin tertunda

Biarkan setiap luka yang menganga semakin perih terasa

Biarkan setiap bimbang yang tertahan menggenang, melayang lalu terbang

Biarkan setiap cemburu yang membisu kian membiru dan haru

Lupakan..lupakan semua

Sejenak saja..

Ambil napas, berhentilah

Esok akan ada angin serta badai yang siap menghanyutkan perahu kehidupanmu

Menghantam, menerjang, meradang

Dan, aku akan berlari lebih kencang lagi

Bukan untuk menghindar, tapi mengejar ketertinggalan

Aku akan berteriak lebih keras lagi

Bukan untuk menangis atau mengaduh, tapi marah pada kebodohan diri

Indonesia, 2011


Tinggalkan komentar

Jika Aku Jatuh Cinta

Ya Allah,

Jika aku jatuh cinta

Ku harap itu hanya karena Engkau saja

Bukan karena nafsuku ingin memilikinya

Bukan karena keinginanku untuk slalu dapat bersamanya

 

Ya Allah,

Jika aku jatuh cinta

Semoga cinta itu telah Kau atur sebelumnya

Bukan karena mataku yang terlalu lama memandangnya

Bukan karena pikiranku yang terus mengkhayalkannya

 

Ya Allah,

Jika aku jatuh cinta

Semoga itu tidak mengurangi besarnya cintaku pada-Mu

Semoga itu tidak membuat-Mu cemburu kepadaku

 

Ya Allah,

Jika aku jatuh cinta nanti

Aku ingin, Kau pun mencintainya.

Untukku

 

Indonesia, 2011


Tinggalkan komentar

Surati Saja Aku

Tidak..tidak..tidak..

Bukan itu..

Bukan.

Aku hanya sedang memungut sisa senyummu yang tertinggal di sini.

 

Biarlah..biarkan saja.

Setiap angin yang berhembus ini akan mengingatkanku pada aroma dirimu.

 

Lakukan..lakukanlah.

Ya, kepergian itu.

Aku tak akan menahanmu lagi.

 

Jangan..jangan.

Jangan tunggu aku.

Tapi, surati saja aku.

Itu akan menjadi penantianku setiap hari.

 

Indonesia, 2011


2 Komentar

Kangkung Indonesia

KANGKUNG INDONESIA

 

Ada satu adegan yang harus aku ceritakan

Aku sampaikan

 

Dulu, sewaktu kecil

Pagi-pagi sekali Ibuku bangun

Meninggalkan anak-anaknya dengan sayur kangkung di keranjangnya

Seperti biasanya aku akan ikut terjaga

Meminta untuk ikut, atau sekedar mengantarnya

 

Pasar, begitulah kami menyebutnya

Bukan Mall dengan super market atau hyper market yang menyebutnya saja aku salah

Kumuh tapi gagasan utama agar perekonomian tidak jatuh

Kotor, tapi lebih mulia daripada uang-uang yang dihasilkan koruptor

Bau, ah, hidung kami terlalu tebal untuk mencium sesuatu yang kami anggap lebih suci daripada aroma kebohongan

 

Maka, hingga saat ini

Aku akan lebih bangga membawa sayur daripada botol-botol anggur

Aku akan lebih mulia dengan menenteng plastik hitam tanpa iklan bertuliskan alamat di mana aku berbelanja

 

Siapapun boleh masuk ke Indonesia, apapun boleh diperjualbelikan di Indonesia

Tapi tidak ada Negara yang boleh membawa tanpa izin budaya masyarakat yang ada

Tidak boleh ada Negara yang mengaku-ngaku membuat produk yang sama dengan hasil jerih payah putra bangsa kita

 

Demokrasi itu sederhana,

Pasar bebas jangan dimaknai bahwa kenikmatan kangkung akan digantikan sandwich, hot dog, hamburger, atau pizza

 

Ibuku bilang, sampai kapanpun tidak akan ada sayur mayur yang lebih hijau daunnya melebihi hasil olah tanah Indonesia

Sampai kapanpun, tidak akan ada nasi harumnya melebihi yang diberi pengairan dari tanah air Indonesia

Sampai kapanpun,

Sampai kapanpun,

Tidak ada,

Dan tak kan ada.

 

Indonesia, 2011


Tinggalkan komentar

Penyesalan

Di sini pernah kudirikan satu rumah kecil
yang atapnya dari rumbia saling memahami
pondasinya pasir-pasir kejujuran
tiang-tiangnya kayu keteguhan hati
dan dindingnya dari keterusterangan

tapi rumah itu tidak bertahan lama
angin begitu mudah merobohkannya
hujan begitu gampang menghanyutkannya

di rumah itu tidak aku tanami pohon cinta
yang kelak akan menjadi tempat rindang dari serbuan angin dan hujan.

aku lupa membuat pagar dari besi kesabaran
agar kecemuruan menjadi bumbu
agar tengkar dan amarah menjadi penyedap rasa manisa dan asin cinta

ah,
aku ingin mengulangnya lagi
kembali
untuk menebus salah

Indonesia, 2010